Powered By Blogger

Senin, 01 Desember 2008

Anak: Cara Pengobatan Diare di Rumah

Diare sering terjadi pada anak. Apalagi mereka yang hidup dengan tingkat kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang buruk serta gizi yang tidak memadai. Tetapi, pada dasarnya semua anak mempunyai kemungkinan terkena diare, apalagi jika sedang terjadi wabah.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara-cara penanganan diare anak di rumah. Selain untuk mengurangi kekhawatiran, juga agar anak tidak jatuh ke komplikasi diare yang lebih berat (dehidrasi).

Berikut langkah-langkah untuk menangani diare anak di rumah (Depkes RI, 1999) :

Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya

  • Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit, makanan cair (seperti sup, air tajin) dan air matang. Jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat, lebih baik beri oralit dan air matang daripada makanan cair.
  • Berikan cairan tersebut sebanyak yang anak mau. Untuk oralit dijelaskan di bawah.
  • Teruskan pemberian cairan tersebut sampai diare berhenti.
Tetap memberi anak makanan
  • Teruskan pemberian ASI
  • Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu yang dicairkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.
  • Bila anak berumur 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
  1. Berikan bubur atau campuran tepung lainnya, bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi.
  2. Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
  3. Berikan makanan segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan baik.
  4. Dorong anak untuk makan, berikan makanan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
  5. Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.
Bawa anak ke petugas kesehatan jika anak tidak membaik dalam 3 hari. Tetapi jika menderita hal berikut, anak harus segera dibawa ke petugas kesehatan tanpa menunggu 3 hari.
  • Buang air besar sangat sering
  • Muntah berulang-ulang
  • Sangat haus
  • Makan dan minum sedikit atau tidak mau sama sekali
  • Demam
  • Keluar darah bersama tinja

Panduan pemberian oralit

Satu bungkus oralit dapat digunakan untuk membuat 200 ml (1 gelas) larutan oralit. Cara pemberiannya :
  1. Anak umur dibawah 12 bulan, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas dan setiap kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 0,5 gelas larutan oralit
  2. Anak umur 1 – 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 3 gelas dan setiap kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 1 gelas larutan oralit
  3. Anak umur 5 – 12 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas dan setiap kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 1,5 gelas larutan oralit
  4. Anak umur lebih dari 12 tahun, 3 jam pertama diberikan 12 gelas dan setiap kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 2 gelas larutan oralit
Demikian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi