Powered By Blogger

Senin, 01 Desember 2008

Sirkumsisi Mencegah HIV

Dunia saat ini gencar-gencarnya mengkampanyekan sirkumsisi (sunat). Pasalnya, sirkumsisi telah terbukti mengurangi penularan HIV dalam jumlah yang sangat signifikan.

Juru kampanyenya tidak tanggung-tanggung, WHO dan Pemda Kota New York. WHO sendiri saat ini telah menyusun rancangan kebijakan untuk mempromosikan sirkumsisi sebagai metode untuk menangkal penularan HIV.

Mengapa tiba-tiba sirkumsisi menjadi trend baru pencegahan HIV di samping kondom?

Dalam sebuah penelitian di Kisumu, Kenya, yang melibatkan 2.784 orang laki-laki, disimpulkan bahwa lelaki yang disirkumsisi mempunyai kemungkinan 53 persen lebih rendah untuk terkena HIV ketimbang yang tidak disirkumsisi. Sedangkan penelitian lainnya yang dilakukan di Rakai, Uganda, menunjukkan bahwa resiko terkena HIV, 48 persen lebih rendah pada laki-laki yang disirkumsisi dibanding yang tidak.

Mukosa Berperan, Kulit Biasa Menangkal

Pada manusia, ada dua macam kulit, yaitu kulit luar dan kulit mukosa. Kulit luar sudah pasti semua pada tahu, yaitu kulit tangan, telapak kaki, kulit kepala, dll. Sedangkan kulit mukosa adalah kulit di mulut kita, tenggorokan, saluran pencernaan, dan pada kulit ujung penis (preputium).

Dibandingkan dengan permukaan kulit luar yang kering, mukosa termasuk mukosa preputium kurang mengandung keratin, banyak mengandung sel Langerhans yang menjadi sel target virus HIV, dan lebih rentan untuk mengalami infeksi.

Mukosa preputium juga sangat rentan untuk mengalami perlukaan kecil selama berhubungan seksual, sehingga menjadi pintu masuk virus HIV. Selain itu, rongga kecil yang terbentuk antara preputium dan kepala penis (glans penis) menjadi tempat berdiam yang baik bagi virus HIV.

Saat sirkumsisi, preputium dibuang, yang artinya sama dengan membuang kulit mukosa ujung penis dan menghilangkan rongga preputium-glans penis. Walaupun dalam prakteknya tidak semua mukosa dibuang, mukosa sisa ini akan menebal dan bersifat menyerupai kulit biasa karena akan selalu terpapar dengan dunia luar.

Jadi ...

Jadi, walaupun anda sudah atau akan disirkumsisi, seks multipartner dan seks tak aman tetap tidak dianjurkan, karena sirkumsisi hanya berperan mengurangi angka penularan sekitar 50%, bukan 100%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi