Powered By Blogger

Senin, 01 Desember 2008

Polio : Mekanisme Kelumpuhan

Minggu, 19 Nov 06. Kelumpuhan akibat polio merupakan mimpi buruk bagi penderitanya. Aktifitas tidak dapat lagi dijalani layaknya orang normal. Bahkan, pada beberapa kasus, penderita harus mendapat pertolongan dari orang sekelilingnya untuk menjalani rutinitas sehari-hari.


Mungkin ada yang ingin tahu, bagaimana serombongan virus polio sanggup melumpuhkan seorang anak manusia. Berikut kami coba paparkan.

Virus polio yang tertelan akan menginfeksi sel-sel di dinding usus. Di sini, virus memperbanyak diri (bereplikasi). Kemudian virus-virus tersebut masuk ke dalam peredaran darah. Virus akan terus terbawa aliran darah sampai suatu saat tiba di sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang adalah ‘terminal antara’ perjalanan serabut saraf sensorik (serabut yang menerima rangsang dari kulit, mata, dsb, kemudian meneruskannya ke otak) dan serabut saraf motorik (yang membawa perintah dari otak ke organ efektor seperti otot). Bertindak sebagai ‘terminal akhir’ adalah otak.

Entah atas alasan apa, virus polio lebih suka singgah di sumsum tulang belakang wilayah motorik. Ironisnya, virus polio tidak sekedar singgah, tapi juga merusak sel-sel saraf motorik di daerah tersebut. Akibatnya perintah (motorik) dari otak tidak dapat sampai ke organ pelaksana (efektor) yaitu otot atau target organ lainnya seperti diafragma, dll. Keadaan ini menyebabkan lumpuh layu pada daerah yang dipersarafi oleh saraf motorik yang rusak tadi.

Karena saraf sensoris tidak diganggu, maka semua jenis rasa masih dapat dipindai oleh otak. Artinya, organ yang lumpuh, jika tergores masih terasa nyeri, jika tersiram air hangat masih terasa panas.

Pada anak yang telah memperoleh imunisasi polio, saat akan bereplikasi di sel dinding usus, virus polio dengan serta merta dikenali dan kemudian dibunuh beramai-ramai oleh sel pertahanan tubuh si anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi