Powered By Blogger

Senin, 01 Desember 2008

HIV/AIDS: Waspada!

Penyakit AIDS memang menghebohkan. Selain karena obat yang bisa membuat penderitanya sembuh total belum ditemukan, laju penularannya sangat cepat.

Dulu mungkin kita masih berpikir bahwa AIDS itu hanya terjadi di 'luar' sana, hanya pada bule-bule itu. Itulah sebabnya, setiap ada satu atau dua kasus AIDS yang ditemukan, semua pada heboh. Koran, TV, selebritis, anggota DPR, depkes, dll, ramai memperbincangkannya.

Namun hari ini, Indonesia sudah punya 21.151 orang terinfeksi HIV dan 15.136 orang diantaranya sudah memasuki fase AIDS (Kominfo). Tapi jangan salah, angka tersebut masih lebih kecil dari angka sebenarnya. Kenapa? Karena banyak kasus yang tidak terdeteksi akibat perjalanan penyakit infeksi HIV yang sangat lambat. Jadi ibaratnya, angka di atas hanyalah puncak dari sebuah gunung es di lautan lepas (iceberg phenomenon).

Lantas kita bertanya, mengapa pertambahan jumlah penderita HIV begitu cepat? Tidak adakah langkah untuk menanggulanginya?

Infeksi HIV terjadi setidaknya melalui 3 hal. Pertama, hubungan seksual. Kedua, penggunaan jarum suntik secara bersama-sama. Ketiga, dari ibu ke anak yang dikandungnya. Dua yang pertama memegang peran penting dalam penyebaran HIV, dan keduanya berkaitan dengan perilaku.

Jadi, jawaban mengapa kasus HIV hari ini tinggi adalah karena ada yang salah dalam perilaku kita. Perilaku dalam memilih pasangan seksual dan perilaku menggunakan narkoba. Tengok saja, bergonta-ganti pasangan seksual, hubungan seksual usia dini, hubungan seksual pranikah, tidak lagi merupakan hal yang tabu. Tapi sudah menjadi kebiasaan yang dianggap biasa oleh sebagian khalayak.

Begitu pula dengan narkoba. Banyak remaja kita tertarik mencobanya. Padahal, sekali terjebak di dalamnya, sangat sulit untuk keluar. Celakanya, pengguna narkoba biasanya suka berganti-ganti jenis narkoba, ibaratnya, ingin merasakan semuanya, termasuk narkoba yang digunakan dengan cara menyuntikkannya ke pembuluh darah.

Mengubah perilaku merupakan perkara sulit. Butuh usaha keras dan waktu yang lama. Itulah sebabnya, kampanye penanggulangan HIV/AIDS yang dewasa ini sudah sampai tingkat RT/RW dan pelosok-pelosok kampung hanya dapat menahan laju penularan, tapi tidak menghentikannya.

Selain itu, mengharapkan kesadaran semua orang untuk tidak menjadi mata rantai penularan HIV juga sangat sulit. Pasalnya, sebagian HIV ditularkan pada saat seseorang tidak sadar.

Jadi, mesti bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi