Powered By Blogger

Senin, 01 Desember 2008

Honeymoon Cystitis, Derita Sang Pengantin Baru

"Bunga baru saja melangsungkan pernikahan. Saat ini ia masih dalam masa bulan madu. Namun keindahan bulan madunya terusik. Sejak kemarin badannya agak meriang. Ia mengeluh nyeri saat buang air kecil. Selain itu, buang air kecilnya menjadi lebih sering dan cenderung tidak bisa ditahan. Ia juga merasa kandung kencingnya seperti tertekan. Gejala lain yang cukup menyiksa, baik fisik muapun batinnya, adalah rasa nyeri selama dan sesudah melakukan hubungan suami istri. Untunglah suaminya cukup pengertian. Ia mengajak istrinya pergi berobat. Dokter mengatakan Bunga terkena penyakit Honeymoon Cystitis."


Honeymoon cystitis adalah peradangan saluran dan kandung kemih wanita akibat infeksi atau iritasi yang terjadi saat melakukan hubungan intim. Disebut 'honeymoon' karena penyakit ini paling sering terjadi pada masa bulan madu, dimana kedua mempelai baru pertama kali melakukan hubungan seksual. Honeymoon juga identik dengan melakukan hubungan seksual yang relatif lebih sering.

Saat hubungan seksual terjadi, bakteri yang hidup normal di dalam vagina akan terdorong masuk ke saluran kemih dan naik mencapai kandung kemih. Bakteri tersebut kemudian melekat pada jaringan dinding bagian dalam saluran dan kandung kemih, dan berkembang biak di tempat tersebut. Selanjutnya akan terjadi infeksi dan peradangan.

Oleh karena saluran kemih (urethra) wanita sangat pendek dibandingkan pada laki-laki, maka wanitalah yang umumnya menderita penyakit ini.

Gejala-gejala honeymoon cystitis antara lain adalah :

  1. Nyeri saat kencing
  2. Frekuensi kencing menjadi lebih sering
  3. Sulit menahan kencing
  4. Rasa tertekan pada kandung kencing
  5. Air kencing keruh
  6. Air kencing bercampur darah
  7. Nyeri tekan pada daerah pubis (diatas kemaluan)

Jika anda atau pasangan anda terkena honeymoon cystitis dengan gejala yang cukup berat, sebaiknya berkonsultasi ke dokter, karena obat-obat untuk mengatasinya harus dibeli dengan resep.

Biasanya dokter anda akan meresepkan antibiotik dan pereda nyeri. Jenis antibiotik sangat tergantung dengan kebijakan dokter anda, tapi biasanya dari golongan kotrimoksazol, siprofloksasin, sefalosforin, atau amoksisilin. Untuk meredakan nyeri digunakan pyridium, namun obat ini jarang ditemukan di Indonesia. Pereda nyeri seperti parasetamol mungkin bisa membantu.

Beberapa langkah pencegahan agar honeymoon cystitis tidak terjadi atau tidak terulang antara lain adalah :
  1. Kencinglah sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual. Kencing setelah hubungan intim membantu untuk mengeluarkan bakteri dari saluran dan kandung kemih sebelum berkembang biak dan menimbulkan gejala.
  2. Minum banyak air, sekitar 8 gelas sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi