Powered By Blogger

Sabtu, 29 November 2008

Remaja Wanita Rentan Penyakit Menular Seksual

Hubungan seksual pranikah dan berganti-ganti pasangan telah menjadi trend negatif di kalangan remaja saat ini. Tidak hanya di luar negeri, trend ini sudah merambah kalangan remaja kita. Bahkan tidak terbatas di perkotaan, tapi sudah sampai di pelosok kampung.

Kenyataan ini telah banyak dibuktikan melalui berbagai penelitian. Selain itu, bukti otentik tak terbantahkan adalah banyaknya beredar rekaman amatiran yang mempertontonkan adegan yang tidak semestinya.

Akibat dari semua itu, angka kejadian penyakit menular seksual (PMS) semakin meningkat. Mulai dari HIV, GO, klamidia, dll.

Diantara para pelaku, maka para remaja wanitalah yang rentan untuk menderita PMS. Mengapa demikian? Ini berkaitan dengan struktur alat reproduksi remaja wanita.

Mulut rahim (serviks) pada alat reproduksi remaja wanita belum berkembang baik dibandingkan dengan wanita dewasa. Sel-sel pada serviks masih belum matang, tidak stabil, dan terus mengalami perubahan. Selain itu, sel serviks juga tidak memproduksi lendir dalam jumlah memadai seperti halnya wanita dewasa. Padahal, lendir ini sangat berperan sebagai pelindung terhadap invasi sumber infeksi, seperti bakteri, virus, atau jamur. Serviks remaja wanita juga lebih rentan mengalami perlukaan saat melakukan hubungan seksual. Faktor-faktor inilah yang meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual pada remaja wanita.

Untuk mencegah terkena infeksi penyakit menular seksual, maka rantai penularan harus diputus. Caranya, menghindari hubungan seksual di usia dini, tidak melakukan seks pranikah dan menghindari berganti-ganti pasangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Proses Reproduksi